PENGANTAR SENYAWA ORGANIK- Pada awalnya, senyawa-senyawa yang hanya dihasilkan oleh makhluk hidup disebut senyawa organik. Sebaliknya, senyawa-senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup disebut senyawa anorganik. Pada perkembangannya, kemudian manusia mampu membuat (mensistesis) beberapa senyawa yang sifatnya persis sama dengan senyawa organik aslinya, seperti asam oksalat (Wohler, 1824), urea (Wohler, 1828), dan lain-lain. Makhluk hidup tidak lagi merupakan sumber utama dari senyawa organik. Salah satu sifat utama senyawa organik alami maupun senyawa organik buatan adalah senyawa organik selalu mengandung unsur karbon. Oleh karena itulah, istilah “senyawa organik” disempurnakan menjadi senyawa karbon; dan Ilmu Kimia yang mempelajarinya disebut sebagai Kimia Karbon. Namun demikian, istilah senyawa organik sampai kini masih digunakan terutama untuk membedakannya dari senyawa anorganik.
Senyawa
organik adalah golongan besar senyawa yang molekulnya mengandung karbon,
kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai senyawaan organik
disebut kimia organik. Banyak diantara senyawaan organik seperti protein,
lemak, dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia.
Di antara beberapa golongan
senyawaan organik adalah senyawa
alifatik, rantai karbon yang dapat diubah gugus
fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup
atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer,
molekul rantai panjang gugus berulang.
KARAKTERISTIK SENYAWA ORGANIK
Senyawa organik
(senyawa karbon) dapat
dibedakan dari senyawa
anorganik dalam banyak hal. Dapat diamati misalnya antara 2 kelompok
berikut.
Kelompok-1:
kayu―gula ―alkohol―minyak―lilin, dan
Kelompok-2:
logam-logam―oksida-logam―garam-garam.
Tabel 9.1
Perbedaan Umum Antara Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik.
No.
|
Senyawa Organik
|
Senyawa Anorganik
|
1
|
Dapat terbakar
|
Tidak dapat terbakar
|
2
|
Reaksi bersifat lambat
|
Reaksinya lebih cepat
|
3
|
Bertitik leleh rendah
|
Bertitik leleh tinggi
|
4
|
Tidak larut dalam air
|
Dapat larut
|
5
|
Sebagai senyawa kovalen
|
Sebagai senyawa ion
|
6
|
Struktur ikatan rumit
|
Lebih sederhana
|
Karakteristik lain
dari senyawa organik
adalah terjadinya rantai
ikatan antar atom C
sebagai akibat dari kekhasan atom C itu sendiri.
a) Atom C
berelektron valensi 4, dan cenderung membentuk berbagai tipe ikatan kovalen.
b) Atom C dapat
berikatan dengan atom C lain, bahkan dapat membetuk rantai atom C baik
alifatik(terbuka: lurus dan cabang) maupun siklik(lingkar).
Sifat khas
atom C menyebabkan senyawa organik jauh lebih banyak jumlahnya dari pada senyawa
anorganik. (Pada abad 19, senyawa anorganikada 30 ribu, sementara senyawa karbon
ada 1 juta.) Kini berjuta-juta senyawa karbon alami maupun buatan dijumpai jauh
melampaui jumlah senyawa anorganik yang ada.
KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK
Ada jutaan senyawa organik
dan ini sangat tidak mungkin untuk mempelajari setiap senyawa tersebut. Senyawa
organik diklasifikasikan kedalam berbagai kelompok dan subkelompok. Secara luas,
senyawa organik diklasifikasikan ke dalam kelas berikut
þ Senyawa rantai terbuka (alifatik)
Senyawa ini mengandung
sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa rantai lurus (
tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa
alifatik. Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphar yang artinya lemak,
sebagaimana senyawa ini sebelumnya diperoleh dari lemak hewani atau nabati,
atau memiliki sifat dari lemak.
- Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh:

- Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya
terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua
dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.
Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:

þ Senyawa rantai tertutup (siklik)
Senyawa
ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai
senyawa siklik atau cincin terdiri dari 2 jenis.

1. Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa
dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa
homosiklik atau karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa
aromatik.
a.
Senyawa alisiklik
Sebuah cincin beranggotakan tiga atau lebih
atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa homosiklik
disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus CnH2n.
Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksena
b.
Senyawa aromatik
Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu
sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang
berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang
memiliki bau yang harum.
2. Senyawa heterosiklik
Ketika lebih dari satu
jenis atom berada dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa
heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsur seperti
nitrogen (N), oksigen (O), atau sulfur (S) ada didalam cincin. Atom selain
karbon yaitu N, O atau S yang ada didalam cincin disebut heteroatom. Senyawa
seterosiklik dengan lima dan enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota
lima dan enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.
Senyawa heterosiklik
selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik
tergantung pada jumlah atom penyusun atom satu, dua atau tiga.
Banyak
cara
menggolong-golongkan senyawa organik.
Klasifikasi berikut hanya untuk memberikan gambaran jenis senyawa
organik berdasarkan unsur pembentuknya.
Jenis Senyawa Organik Berdasar Jenis Unsur Penyusunnya
Jenis Unsur Jenis Senyawa.
C; H
|
Hidrokarbon (Alkana,
Alkena, Alkuna, Sikloalkana, Sikloalkena, Benzena)
|
C; H; O
|
Alkanol (Alkohol),
Alkanal (Aldehid), Alkanon (Keton), Asam Alkanoat (Asam Karboksilat), Eter,
Ester, Karbohidrat, Fenol, Ester Aromatik
|
C; H;
|
halogen Alkil-halida
|
C; H; N
|
Amina, dll
|
C; H; O; N
|
Amida, Asam Amino,
Protein
|
C; H; O; P
|
Lipida
|
C; H; O; N; P
|
Asam Nukleat
|
C; H; O; N; P; S
|
Protein
|
Penggolongan senyawa
organik didasarkan pada jenis gugus fungsi yang dimiliki oleh suatu senyawa.
Gugus fungsi akan menentukan kereaktifan kimia dalam molekul. Senyawa dengan
gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi kimia yang sama.
GUGUS FUNSI
|
GOLONGAN SENYAWA
ORGANIK
|
C-C ikatan tunggal
|
R3-CH2-CR3 alkana
(R = H/ alkil)
|
C=C ikatan rangkap
|
R2C = CR2 alkena
|
![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() |
-X ikatan halide (X= F, Cl, Br, I)
|
R-X haloalkana
|
OH gugus hidroksil
|
R-OH alkohol
|
OR gugus alkoksil
|
R-O-R’ eter
|
-C=O gugus karbonil
|
R-CO-R’ keton
|
-COH gugus aldehid
|
R-COH aldehid
|
-COOH gugus karboksilat
|
R-COOH asam karboksilat
|
-COOR’ gugus ester
|
R-COOR’ ester
|
NH2 gugus amino
|
RNH2 amina
|
PERMASALAHAN:
berdasarkan artikel diatas, senyawa alifatik terbagi menjadi dua bagian yaitu alifatik jenuh dan tak jenuh. apakah kedua bagian alifatik tersebut memiliki kereaktifan yang berbeda pada gugus fungsi?
